11 April 1998: Hari Bersejarah dalam Sejarah Indonesia
Latar Belakang
Pada tahun 1998, Indonesia sedang berada dalam masa krisis politik dan ekonomi. Kondisi ekonomi yang buruk dan korupsi yang merajalela telah membuat rakyat kehilangan kepercayaan terhadap pemerintahan Presiden Soeharto. Demonstrasi dan unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa dan masyarakat sipil menutut pelengseran Soeharto telah menjadi kenormalan di berbagai kota besar di Indonesia.
Peristiwa 11 April 1998
Pada tanggal 11 April 1998,Mahasiswa Universitas Trisakti yang terletak di Jakarta Barat melakukan unjuk rasa menentang keputusan pemerintah yang menaikkan harga BBM dan listrik. Aksi demonstrasi ini berlanjut hingga sore hari dan mulai berubah menjadi kerusuhan. Massa yang tidak terkendali telah membuat kerusuhan dan kekacauan di sekitar kampus Trisakti.
Tragedi Trisakti
Pada pukul 17.00 WIB, polisi telah menembaki massa yang berdemostrasi di depan kampus Trisakti. Akibatnya, 4 orang mahasiswa tewas dan banyak lainnya terluka. Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai Tragedi Trisakti.
Reaksi Masyarakat dan Akibatnya
Tragedi Trisakti menjadi pemicu kemarahan masyarakat terhadap pemerintahan Soeharto. Demonstrasi dan unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat sipil dan mahasiswa semakin besar dan meluas ke berbagai kota di Indonesia.
Pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto telah dipaksa untuk mengundurkan diri dan Habibie menggantikannya sebagai presiden. Maka berakhirlah masa kepresidenan Soeharto yang telah berlangsung selama 32 tahun.
Kesimpulan
Peristiwa 11 April 1998 telah menjadi titik balik sejarah Indonesia. Tragedi Trisakti telah menunjukkan bahwa pemerintahan Soeharto tidak lagi memiliki legitimasi dan mandat dari rakyat. Peristiwa ini juga telah membuka jalan bagi Indonesia untuk menuju kepada demokrasi dan reformasi.