Sampah Organik dan Non Organik: Perbedaan dan Contohnya
Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang paling serius dihadapi oleh manusia. Sampah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan non organik. Kedua jenis sampah ini memiliki perbedaan dalam hal sifat, ciri-ciri, dan cara penanganannya.
Sampah Organik
Sampah organik adalah jenis sampah yang berasal dari sumber alami, seperti binatang, tumbuhan, dan mikroorganisme. Sampah organik ini dapat diuraikan oleh mikroorganisme dan dapat kembali ke alam dalam waktu relatif singkat.
Contoh-contoh sampah organik adalah:
1. Kulit buah dan sayur
Kulit buah dan sayur yang dipisahkan dari bahan makanan dan dibuang ke tempat sampah.
2. Tinja
Tinja yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan hewan.
3. Kotoran hewan
Kotoran hewan yang dihasilkan dari aktivitas hewan peliharaan seperti sapi, ayam, dan lain-lain.
4. Daun-daun kering
Daun-daun kering yang jatuh dari pohon dan dibuang ke tempat sampah.
5. Sampahdapur
Sampah dapur yang dihasilkan dari aktivitas memasak dan mengolah makanan.
Sampah Non Organik
Sampah non organik adalah jenis sampah yang berasal dari sumber buatan manusia, seperti plastik, logam, kaca, dan lain-lain. Sampah non organik ini tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dan dapat bertahan lama di alam.
Contoh-contoh sampah non organik adalah:
1. Plastik
Botol plastik, kantong plastik, dan benda-benda lainnya yang terbuat dari plastik.
2. Kaleng
Kaleng-kaleng bekas seperti kaleng minuman, kaleng makanan, dan lain-lain.
3. Kaca
Botol kaca, gelas, dan benda-benda lainnya yang terbuat dari kaca.
4. Logam
Benda-benda yang terbuat dari logam seperti kaleng, besi, dan lain-lain.
5. Baterai
Baterai bekas yang tidak dapat dipakai lagi.
Dalam pengelolaan sampah, perlu dilakukan pendekatan yang berbeda untuk sampah organik dan non organik. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah non organik dapat diolah menjadi barang-barang lain seperti kertas, plastik, dan logam.