10 Perintah Allah Di Katolik

3 min read Jun 20, 2024
10 Perintah Allah Di Katolik

10 Perintah Allah dalam Katolik

Dalam agama Katolik, 10 Perintah Allah (juga dikenal sebagai Decalog) adalah dasar dari moralitas Kristen dan memainkan peran penting dalam kehidupan umat Katolik. Berikut adalah 10 Perintah Allah tersebut:

1. Akulah Tuhan Allahmu, engkau tidak boleh memiliki allah lain di hadapan-Ku

Perintah ini mengingatkan umat Katolik untuk mengakui kesatuan dan keesaan Allah dan tidak menyembah allah lain.

2. Jangan membuat bagimu patung atau gambar apa pun

Perintah ini melarang umat Katolik membuat atau menyembah patung atau gambar apa pun sebagai allah.

3. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sia-sia

Perintah ini mengingatkan umat Katolik untuk menghormati nama Allah dan tidak menggunakan nama-Nya dengan sia-sia atau untuk berniat jahat.

4. Ingatlah untuk menguduskan hari Tuhan

Perintah ini mengingatkan umat Katolik untuk menghormati hari Tuhan dan mempersiapkan diri untuk beribadah.

5. Hormatilah ayahmu dan ibumu

Perintah ini mengingatkan umat Katolik untuk menghormati orang tua mereka dan berbakti kepada mereka.

6. Jangan membunuh

Perintah ini melarang umat Katolik untuk membunuh atau menyakiti orang lain.

7. Jangan melakukan perzinahan

Perintah ini melarang umat Katolik dari berbuat zina atau melakukan perbuatan asusila lainnya.

8. Jangan mencuri

Perintah ini melarang umat Katolik untuk mencuri atau mengambil milik orang lain dengan tidak sah.

9. Jangan mengucapkan saksi dusta

Perintah ini mengingatkan umat Katolik untuk tidak berbohong atau memberikan kesaksian palsu.

10. Jangan mengingini apa pun yang menjadi milik orang lain

Perintah ini mengingatkan umat Katolik untuk tidak mengingini atau berusaha memiliki milik orang lain dengan tidak sah.

Dalam ajaran Katolik, 10 Perintah Allah ini dianggap sebagai pedoman untuk menjalani hidup yang benar dan saleh. Mematuhi perintah-perintah ini dapat membantu umat Katolik untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah dan mencapai keselamatan jiwa.