10 Peribahasa Sunda

4 min read Jun 19, 2024
10 Peribahasa Sunda

10 Peribahasa Sunda yang Bikin Kagum

Bahasa Sunda, salah satu bahasa daerah di Indonesia, memiliki kekayaan peribahasa yang sangat kaya dan mengandung makna yang dalam. Peribahasa Sunda ini biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan, mengajarkan nilai-nilai, atau memberikan nasehat. Berikut ini adalah 10 peribahasa Sunda yang paling populer dan memiliki makna yang sangat berguna:

1. "Luluih lulumping"

Artinya: "Membantu orang lain berarti membantu diri sendiri."

Makna: Peribahasa ini mengajarkan bahwa dengan membantu orang lain, kita juga membantu diri kita sendiri. Ketika kita melakukan kebaikan kepada orang lain, kita juga akan merasakan kebaikan itu sendiri.

2. "Heuleut-heuleut salaka"

Artinya: "Memetik buah yang belum masak."

Makna: Peribahasa ini mengingatkan agar kita tidak terlalu ambisius dan tidak tergesa-gesa dalam mencapai tujuan. Kita harus sabar dan menunggu waktu yang tepat untuk mencapai kesuksesan.

3. "Ngalamar ka jalur"

Artinya: "Memasuki jalan yang salah."

Makna: Peribahasa ini mengingatkan agar kita berhati-hati dalam membuat keputusan dan tidak salah mengambil jalan. Kita harus memilih jalan yang benar dan tidak salah mengambil keputusan.

4. "Lulumpang kawas"

Artinya: "Menggantungkan nasib ke orang lain."

Makna: Peribahasa ini mengingatkan agar kita tidak terlalu bergantung pada orang lain dan kita harus dapat mengatur nasib sendiri. Kita harus memiliki inisiatif dan tidak menggantungkan nasib ke orang lain.

5. "Ngaguguran tangkal"

Artinya: "Mengguncang pohon yang tidak berbuah."

Makna: Peribahasa ini mengingatkan agar kita tidak membuang-buang waktu dan energi untuk melakukan sesuatu yang tidak berguna. Kita harus fokus pada hal-hal yang berguna dan tidak membuang-buang waktu.

6. "Mara keun tos"

Artinya: "Menanti hujan di musim kering."

Makna: Peribahasa ini mengingatkan agar kita tidak terlalu berharap pada hal yang tidak pasti. Kita harus berusaha keras dan tidak hanya menanti-nanti kesuksesan.

7. "Ngaduruk ka balai"

Artinya: "Menggantungkan kepercayaan ke orang lain."

Makna: Peribahasa ini mengingatkan agar kita tidak terlalu mempercayai orang lain dan kita harus dapat mempercayai diri sendiri. Kita harus memiliki kepercayaan diri dan tidak terlalu bergantung pada orang lain.

8. "Catur ngaliwatan"

Artinya: "Menggunting kuku yang tidak berujung."

Makna: Peribahasa ini mengingatkan agar kita tidak membuang-buang waktu dan energi untuk melakukan sesuatu yang tidak berguna. Kita harus fokus pada hal-hal yang berguna dan tidak membuang-buang waktu.

9. "Ngahiang ka girang"

Artinya: "Mengangkat batu ke atas."

Makna: Peribahasa ini mengingatkan agar kita tidak terlalu sombong dan terlalu percaya diri. Kita harus rendah hati dan tidak terlalu membanggakan diri sendiri.

10. "Ngadua keun tos"

Artinya: "Mengambil air di tempat yang kering."

Makna: Peribahasa ini mengingatkan agar kita tidak terlalu berharap pada hal yang tidak pasti. Kita harus berusaha keras dan tidak hanya menanti-nanti kesuksesan.

Dengan memahami dan mengaplikasikan peribahasa Sunda ini, kita dapat menjadi orang yang lebih bijak dan memiliki nilai-nilai yang lebih baik.

Latest Posts


Featured Posts