10 Kata Sulit Bahasa Indonesia

4 min read Jun 18, 2024
10 Kata Sulit Bahasa Indonesia

10 Kata Sulit Bahasa Indonesia yang Sering Disepelekan

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara Indonesia yang digunakan oleh lebih dari 230 juta penduduk di Indonesia. Meskipun begitu, masih banyak kata-kata dalam bahasa Indonesia yang sulit dipahami dan diucapkan oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa menggunakan bahasa ini dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah 10 kata sulit bahasa Indonesia yang sering disepelekan:

1. Sudanco (Sunda Kecil)

Sudanco adalah kata yang berarti "sunda kecil" atau "makanan ringan" dalam bahasa Jawa. Namun, kata ini sering diucapkan sebagai "sundanco" yang sebenarnya salah.

2. Gandrung (Tarian Tradisional)

Gandrung adalah tarian tradisional asal Banyuwangi, Jawa Timur. Kata ini sering diucapkan sebagai "gandrung" dengan penekanan pada huruf "g", padahal seharusnya diucapkan sebagai "gandrung" dengan penekanan pada huruf "ng".

3. Seteru (Lawan)

Seteru adalah kata yang berarti "lawan" atau "musuh". Namun, kata ini sering diucapkan sebagai "seteru" yang sebenarnya salah.

4. Rontok (Jatuh)

Rontok adalah kata yang berarti "jatuh" atau "tumbang". Kata ini sering diucapkan sebagai "rontek" yang sebenarnya salah.

5. Pasar (Tempat Jualan)

Pasar adalah kata yang berarti "tempat jualan" atau "market". Namun, kata ini sering diucapkan sebagai "pasar" dengan penekanan pada huruf "p", padahal seharusnya diucapkan sebagai "pasar" dengan penekanan pada huruf "a".

6. Sragen (Nama Kota)

Sragen adalah nama kota di Jawa Tengah. Kata ini sering diucapkan sebagai "sragen" dengan penekanan pada huruf "s", padahal seharusnya diucapkan sebagai "sragen" dengan penekanan pada huruf "ra".

7. Kuliah (Belajar)

Kuliah adalah kata yang berarti "belajar" atau "study". Namun, kata ini sering diucapkan sebagai "kulih" yang sebenarnya salah.

8. Dzikir (Berzikir)

Dzikir adalah kata yang berarti "berzikir" atau "mengingat Allah". Kata ini sering diucapkan sebagai "dzikir" dengan penekanan pada huruf "d", padahal seharusnya diucapkan sebagai "dzikir" dengan penekanan pada huruf "zi".

9. Tajwid (Membaca Al-Qur'an)

Tajwid adalah kata yang berarti "membaca Al-Qur'an dengan benar". Kata ini sering diucapkan sebagai "tajwid" dengan penekanan pada huruf "t", padahal seharusnya diucapkan sebagai "tajwid" dengan penekanan pada huruf "ja".

10. Khutbah (Khotbah)

Khutbah adalah kata yang berarti "khotbah" atau "ceramah". Namun, kata ini sering diucapkan sebagai "khotbah" yang sebenarnya salah.

Namun, perlu diingat bahwa bahasa adalah sesuatu yang dapat berubah dan berkembang seiring waktu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mempelajari dan memperdalam pengetahuan kita tentang bahasa Indonesia.