10 Contoh Puisi Kontemporer Beserta Maknanya
Puisi kontemporer adalah puisi yang lahir pada masa kini, yang mencerminkan kehidupan dan perasaan manusia di zaman modern. Berikut adalah 10 contoh puisi kontemporer beserta maknanya:
1. "Aku" oleh Wikan Mulya
Aku bukan siapa-siapa, Aku hanya sebuah nama Yang tertulis di atas kertas, Bukan siapa-siapa yang aku cari
Makna: Puisi ini bicara tentang identitas diri dan kehilangan. Penyair mencoba mencari jati diri dan menemukan siapa dirinya sendiri.
2. "Perjalanan Hati" oleh Heru Mugiarso
Hati ini bergerak melintasi waktu, Menjadi perjalanan yang tak pernah berhenti, Menjadi tempatmu berlabuh, Menjadi pelabuhan yang kamu cari
Makna: Puisi ini bicara tentang perjalanan hidup dan mencari kedamaian. Penyair mencoba mencari tempat berlabuh dan pelabuhan yang aman.
3. "Tak Mungkin" oleh Dorothea Rosa Herliany
Tak mungkin kembali ke masa lalu, Tak mungkin menulis ulang sejarah, Tak mungkin menghilangkan kesalahan, Tapi tak mungkin pula membiarkan kesalahan
Makna: Puisi ini bicara tentang kesalahan dan pengalaman. Penyair mencoba menghadapi kesalahan dan belajar dari pengalaman.
4. "Keterlaluan" oleh Sitok Srengenge
Keterlaluanmu membuatku, Menjadi ketergantungan, Keterlaluanmu membuatku, Menjadi kehilangan
Makna: Puisi ini bicara tentang ketergantungan dan kehilangan. Penyair mencoba menghadapi keterlaluan dan mencari kebebasan.
5. "Mentari" oleh Afrizal Malna
Mentari yang kini, Membakar tubuhku, Membakar hatiku, Membakar semuanya
Makna: Puisi ini bicara tentang kehidupan dan perasaan. Penyair mencoba mencari kekuatan dan harapan dalam kehidupan.
6. "Luka" oleh Asma Nadia
Luka-luka itu, Terus menganga, Terus menghitam, Terus menghilang
Makna: Puisi ini bicara tentang luka dan pengalaman. Penyair mencoba menghadapi luka dan mencari pengampunan.
7. "Kita" oleh Agam Wispi
Kita berjalan ke mana, Kita berlari ke mana, Kita berhenti di mana, Kita bertemu di mana
Makna: Puisi ini bicara tentang perjalanan hidup dan pertemuan. Penyair mencoba mencari arti hidup dan pertemuan.
8. "Tinggal" oleh Hasta Mitra
Tinggal dalam kenangan, Tinggal dalam kesendirian, Tinggal dalam kesedihan, Tinggal dalam kehampaan
Makna: Puisi ini bicara tentang kenangan dan kesendirian. Penyair mencoba mencari kesamaan dan kebahagiaan.
9. "Kepada" oleh Ivan Lanin
Kepada siapa, Kepada apa, Kepada di mana, Kepada ke mana
Makna: Puisi ini bicara tentang pertanyaan dan kesadaran. Penyair mencoba mencari jawaban dan kesadaran.
10. "Saat" oleh Saut Situmorang
Saat ini, Saat itu, Saat kita, _Saat kita _
Makna: Puisi ini bicara tentang waktu dan kehidupan. Penyair mencoba mencari makna waktu dan kehidupan.
Dalam puisi-puisi kontemporer di atas, kita dapat melihat bahwa penyair mencoba mencari identitas diri, perjalanan hidup, pengalaman, dan kebahagiaan. Puisi-puisi tersebut juga membicarakan tentang kesalahan, ketergantungan,