1 Yohanes 5 Ayat 7 Apakah Asli Atau Palsu

3 min read Jun 15, 2024
1 Yohanes 5 Ayat 7 Apakah Asli Atau Palsu

1 Yohanes 5:7: Apakah Ayat itu Asli atau Palsu?

Latar Belakang

1 Yohanes 5:7 adalah salah satu ayat yang paling kontroversial dalam Alkitab. Ayat ini membahas tentang kesaksian Tri Tunggal, yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Namun, beberapa pakar Alkitab dan kritikus tekstual mempertanyakan keaslian ayat ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas apakah ayat ini asli atau palsu.

Teks Ayat

"Aku mengetahui terdapat tiga yang memberi kesaksian di surga: Bapa, Firman, dan Roh Kudus, dan ketiganya adalah satu." (1 Yohanes 5:7, TB)

Kontroversi

Kontroversi seputar ayat ini berasal dari tahun 1500-an ketika sarjana Italia, Lorenzo Valla, menemukan bahwa ayat ini tidak terdapat dalam naskah-naskah kuno Alkitab. Sejak itu, banyak pakar Alkitab dan kritikus tekstual mempertanyakan keaslian ayat ini.

Argumen untuk Keaslian

Beberapa pakar Alkitab berargumen bahwa ayat ini asli karena:

  • Tradisi Gereja: Ayat ini telah digunakan dalam liturgi dan pengajaran Gereja sejak zaman dulu.
  • Naskah-naskah Latin: Ayat ini terdapat dalam naskah-naskah Latin kuno, seperti Codex Fuldensis (tahun 546 M).
  • Saksi-saksi Kuno: Ayat ini disebutkan oleh saksi-saksi kuno seperti St. Cyprian (tahun 250 M) dan St. Augustine (tahun 400 M).

Argumen untuk Ketidakaslian

Namun, beberapa pakar Alkitab lainnya berargumen bahwa ayat ini palsu karena:

  • Naskah-naskah Yunani: Ayat ini tidak terdapat dalam naskah-naskah Yunani kuno, seperti Codex Vaticanus dan Codex Sinaiticus.
  • Tidak Ada dalam Ucapan-ucapan: Ayat ini tidak terdapat dalam ucapan-ucapan kuno seperti ucapan-ucapan Origen (tahun 250 M).
  • Style and Grammar: Ayat ini memiliki style dan grammar yang berbeda dengan ayat-ayat lain dalam 1 Yohanes.

Kesimpulan

Kesimpulannya, apakah 1 Yohanes 5:7 asli atau palsu masih menjadi perdebatan di kalangan pakar Alkitab. Meskipun demikian, kita perlu menghormati tradisi Gereja dan saksi-saksi kuno yang telah menggunakan ayat ini dalam pengajaran dan liturgi. Namun, kita juga perlu mempertahankan sikap kritis dan terbuka terhadap kemungkinan bahwa ayat ini dapat dipalsukan.

Related Post


Featured Posts