1 Yohanes 4 Ayat 9-19

5 min read Jun 15, 2024
1 Yohanes 4 Ayat 9-19

1 Yohanes 4:9-19: Kasih Allah dan Kasih Kita

Kasih Allah yang Agung

9 Inilah kasih itu, bukan kita yang mengasihi Allah, tetapi Allah yang mengasihi kita dan mengutus Anak-Nya sebagai korban penghapus dosa kita. (1 Yohanes 4:9)

Dalam ayat ini, Yohanes mengungkapkan bahwa kasih Allah adalah yang paling agung dan menentukan. Allah tidak menunggu kita untuk mengasihi-Nya, tapi Allah yang pertama-tama mengasihi kita. Dia yang mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus, untuk menjadi korban penghapus dosa kita.

Karakteristik Kasih Allah

10 Inilah kasih itu, bukan karena kita mengasihi Allah, tetapi karena Allah mengasihi kita dan mengutus Anak-Nya sebagai korban penghapus dosa kita. (1 Yohanes 4:10)

Kasih Allah bukanlah suatu perasaan atau emosi, tapi sebuah tindakan yang nyata. Allah mengasihi kita dengan mengutus Anak-Nya untuk mati di kayu salib dan membebaskan kita dari dosa.

11 Belajarlah dari Allah, karena Allah mengasihi kita. (1 Yohanes 4:11)

Kita perlu belajar dari Allah tentang bagaimana mengasihi. Allah memberikan contoh yang sempurna tentang kasih yang sejati.

Kasih Kita kepada Sesama

12 Tidak seorang pun pernah melihat Allah; jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. (1 Yohanes 4:12)

Kasih kita kepada sesama adalah bukti bahwa kasih Allah ada di dalam kita. Ketika kita mengasihi sesama, kita menampilkan kasih Allah yang sempurna.

13 Kita mengenal bahwa kita tetap di dalam Allah dan Dia di dalam kita, karena Ia telah memberikan kita Roh-Nya. (1 Yohanes 4:13)

Roh Allah adalah bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dia tinggal di dalam kita dan kita dapat mengalami kasih-Nya yang sempurna.

14 Dan kita telah melihat serta bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya sebagai Juruselamat dunia. (1 Yohanes 4:14)

Kita memiliki kesaksian yang kuat bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat dunia. Dia telah disahkan sebagai Anak Allah yang hidup.

15 Siapa yang mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap di dalam dia dan dia di dalam Allah. (1 Yohanes 4:15)

Kita yang mengaku Yesus sebagai Anak Allah, maka kita memiliki kasih Allah di dalam kita.

16 Dan kita mengenal serta percaya bahwa Allah mengasihi kita. Allah adalah kasih; barangsiapa tetap di dalam kasih, ia tetap di dalam Allah, dan Allah di dalam dia. (1 Yohanes 4:16)

Kasih Allah adalah sifat-Nya yang paling mendasar. Kasih Allah membawa kita kepada hidup yang permanen bersama-Nya.

17 Dalam hal ini kasih kita telah sempurna, sehingga kita boleh berani pada hari penghakiman, karena di dalam dunia ini kita mempunyai kehidupan seperti yang dipunyai Anak-Nya. (1 Yohanes 4:17)

Kasih Allah yang sempurna membawa kita kepada kehidupan yang permanen dan membuat kita berani menghadapi hari penghakiman.

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan; kasih yang sempurna menghalau ketakutan, karena ketakutan mengandung hukuman, dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna dalam kasih. (1 Yohanes 4:18)

Kasih Allah yang sempurna menghilangkan ketakutan dan membuat kita hidup dengan penuh keyakinan.

19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. (1 Yohanes 4:19)

Kita mengasihi karena Allah telah mengasihi kita terlebih dahulu. Kasih kita adalah respons kita kepada kasih Allah yang telah diberikan kepada kita.

Related Post


Featured Posts