1 Yohanes 2 Ayat 15

3 min read Jun 15, 2024
1 Yohanes 2 Ayat 15

1 Yohanes 2:15: Jangan Mengasihi Dunia

Ayat: "Jangan mengasihi dunia atau apa yang ada di dalamnya. Jika seorang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu." (1 Yohanes 2:15)

Konteks: Surat 1 Yohanes ditulis oleh Rasul Yohanes, salah satu dari keduabelas murid Yesus Kristus. Surat ini ditujukan kepada orang-orang Kristen yang tinggal di Asia Kecil (modern-day Turkey) pada abad pertama. Tujuan Yohanes menulis surat ini adalah untuk menguatkan iman orang Kristen dan menentang ajaran sesat yang timpang waktu itu.

Pengajaran: Dalam ayat ini, Yohanes mengingatkan orang Kristen untuk tidak mengasihi dunia atau apa yang ada di dalamnya. Kata "dunia" di sini tidak hanya berarti bumi sebagai tempat tinggal, tapi juga sistem dan nilai-nilai yang berlawanan dengan Allah. Yohanes tidak berbicara tentang mencintai manusia atau ciptaan Allah, tapi mencintai sistem yang memuja kesenangan duniawi dan melupakan Allah.

Alasan: Mengapa Yohanes mengatakan bahwa kita tidak boleh mengasihi dunia? Alasan pertama adalah karena Allah kita adalah Allah yang zelous (Allah yang cemburu). Allah tidak ingin kita mencintai apa pun yang berlawanan dengan-Nya. Kedua, dunia ini tidak pernah memuaskan kita sepenuhnya. Kita akan selalu mencari kesenangan, tapi kesenangan itu tidak pernah memuaskan kita. Hanya Allah yang dapat memuaskan kita sepenuhnya.

Aplikasi: Bagaimana kita dapat mengaplikasikan ayat ini dalam kehidupan sehari-hari? Pertama, kita harus memeriksa motif kita dalam melakukan sesuatu. Apakah kita melakukan sesuatu untuk memuaskan Allah atau untuk memuaskan diri sendiri? Kedua, kita harus memilih mana yang lebih kita prioritaskan, Allah atau dunia. Jika kita memilih Allah, maka kita harus rela meninggalkan kesenangan duniawi yang berlawanan dengan-Nya. Ketiga, kita harus mengingat bahwa kesenangan sejati hanya dapat ditemukan di dalam Allah.

Kesimpulan: 1 Yohanes 2:15 mengingatkan kita agar tidak mencintai dunia atau apa yang ada di dalamnya. Kita harus mencintai Allah dan memprioritaskan-Nya di atas segala-galanya. Hanya dengan demikian, kita dapat menemukan kesenangan sejati dan hidup dalam kebenaran.

Related Post


Latest Posts


Featured Posts