1 Yohanes 2 Ayat 1-6

3 min read Jun 15, 2024
1 Yohanes 2 Ayat 1-6

1 Yohanes 2:1-6: Karunia Pengampunan dan Kasih

Karunia Pengampunan

1 Yohanes 2:1 "Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa. Tetapi jika seorang berbuat dosa, kita memiliki seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil."

Dalam ayat ini, rasul Yohanes menuliskan suratnya kepada jemaat Kristiani muda yang sedang berkembang. Ia mengingatkan mereka untuk tidak berbuat dosa, tetapi juga mengingatkan bahwa jika mereka berbuat dosa, Yesus Kristus sudah ada untuk menjadi pengantara mereka di hadapan Bapa.

Pengampunan dan Kasih

1 Yohanes 2:2 "Ia adalah pendamaian untuk dosa-dosa kita; bukan hanya untuk dosa kita, tapi juga untuk dosa seluruh dunia."

Rasul Yohanes menekankan bahwa Yesus Kristus bukan hanya pengantara untuk dosa-dosa kita sebagai orang Kristen, tapi juga untuk dosa seluruh dunia. Ini menunjukkan besarnya kasih Allah kepada manusia, yang mau mengampuni dosa kita dan memulihkan hubungan kita dengan-Nya.

Kesaksian Kasih

1 Yohanes 2:3-4 "Kita tahu bahwa kita mengenal Allah, jika kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata: "Aku mengenal Dia", tetapi tidak menuruti perintah-perintah-Nya, maka ia berdusta dan tidak ada kebenaran di dalamnya."

Rasul Yohanes menegaskan bahwa jika kita berkata kita mengenal Allah, maka kita harus menuruti perintah-perintah-Nya. Jika tidak, maka kita berdusta dan tidak ada kebenaran di dalam kita. Ini menunjukkan bahwa kesaksian kasih kita kepada Allah harus diwujudkan dalam perbuatan yang sesuai dengan perintah-perintah-Nya.

Kebenaran dan Kasih

1 Yohanes 2:5-6 "Tetapi barangsiapa menuruti Firman-Nya, dalam dia偶lah kasih Allah menjadi sempurna. Dengan cara itu kita tahu bahwa kita berada di dalam Dia. Barangsiapa berkata bahwa ia berada di dalam Dia, ia wajib menuruti jejak langkah-Nya, sebagaimana Ia telah berjalan."

Rasul Yohanes menegaskan bahwa jika kita menuruti Firman-Nya, maka kasih Allah akan menjadi sempurna dalam kita. Dan jika kita berkata bahwa kita berada di dalam Dia, maka kita harus menuruti jejak langkah-Nya, sebagaimana Ia telah berjalan. Ini menunjukkan bahwa kebenaran dan kasih harus diwujudkan dalam perbuatan yang sesuai dengan kehendak Allah.

Related Post


Featured Posts