1 Samuel 15:2-31: Ketaatan yang Benar
Menghindari Kesalahan Saul
Dalam 1 Samuel 15:2-31, kita menjumpai kisah tentang Saul, raja Israel pertama, yang gagal memenuhi perintah Tuhan. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya ketaatan yang benar dan konsekuensi dari tidak memenuhi perintah Tuhan.
Perintah Tuhan kepada Saul
2 Lalu berkatalah TUHAN kepada Saul: "Pergilah, serahkan hukuman kepada Amalek karena kejahatan mereka kepada orang Israel ketika mereka keluar dari Mesir. 3 Bunuhlah semua orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, dan bunuhlah juga semua anak-anak dan bayi, serta semua unta dan kambing."
Kesalahan Saul
9 Tetapi Saul dan orang Israel mengasihani Agag, raja Amalek, dan menyisakan kambing, domba, dan lembu yang baik, serta segala sesuatu yang berharga; mereka tidak mau menghancurkan apa-apa yang baik.
10 Lalu datanglah firman TUHAN kepada Samuel, kata-Nya: "Aku menyesali bahwa Aku telah menobatkan Saul sebagai raja, karena ia telah berpaling dari pada-Ku dan tidak melaksanakan perintah-Ku."
Konsekuensi Kesalahan Saul
22 Lalu kata Samuel: "Apakah korban bakaran dan korban sembelihan lebih berkenan kepada TUHAN daripada ketaatan? Sesungguhnya, ketaatan lebih berharga daripada korban, dan memerhatikan lebih berharga daripada lemak domba jantan."
23 "Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau juga sebagai raja."
Pelajaran dari Kisah Saul
Kisah Saul mengajarkan kita bahwa ketaatan yang benar adalah suatu keharusan dalam hidup kita. Kita harus memahami bahwa perintah Tuhan bukan hanya sekedar perintah, tetapi juga merupakan perlindungan dan kasih karunia Tuhan bagi kita. Ketika kita tidak memenuhi perintah Tuhan, kita dapat mengalami konsekuensi yang buruk, seperti yang dialami oleh Saul.
Kesimpulan
Ketaatan yang benar haruslah menjadi tiang hidup kita. Kita harus belajar dari kesalahan Saul dan memahami bahwa perintah Tuhan adalah untuk kebaikan kita sendiri. Marilah kita berjanji untuk memenuhi perintah Tuhan dan hidup dalam ketaatan yang benar.
