1 Raja Raja 19 Ayat 9-18

5 min read Jun 13, 2024
1 Raja Raja 19 Ayat 9-18

1 Raja-Raja 19:9-18: Eliya Di Gunung Horeb

Eliya Mengeluh Kepada Allah

Pada bab 19 kitab 1 Raja-Raja, kita menemukan kisah tentang Eliya, nabi yang saleh dan setia kepada Allah. Pada ayat 9-18, kita akan melihat bagaimana Eliya menghadapi pencobaan dan bagaimana ia menemukan penghiburan dan kekuatan dari Allah.

9 Lalu Eliya pergi ke Horeb, gunung Allah, dan tinggal di sana dalam sebuah gua.

Pada ayat 9, kita menemukan Eliya yang pergi ke gunung Horeb, tempat yang suci dan penting dalam sejarah Israel. Gunung Horeb adalah tempat dimana Musa pernah bertemu dengan Allah dan menerima sepuluh perintah. Eliya pergi ke sana untuk berdoa dan mencari penghiburan dari Allah.

Pencobaan Eliya

10 Lalu ia berkata: "Aku sangat kecewa, ya TUHAN, karena orang Israel telah meninggalkan perjanjian-Mu, merobohkan mezbah-Mu, dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang. Hanya aku seorang yang masih tinggal, dan mereka juga ingin membunuh aku."

Pada ayat 10, kita melihat Eliya yang sangat kecewa dan frustrasi. Ia merasa sendirian dan bahwa misinya sebagai nabi gagal. Ia merasa bahwa orang Israel telah meninggalkan Allah dan membunuh nabi-nabi-Nya. Eliya juga merasa takut karena ia juga menjadi sasaran pembunuhan.

Penghiburan dari Allah

11 Lalu TUHAN berfirman: "Keluarlah ke gunung dan berdirilah di hadapan-Ku." Pada waktu itu, TUHAN lewat, dan di depan-Nya ada angin besar dan kuat, yang mengguncang gunung dan menghancurkan batu-batu. Tetapi TUHAN tidak dalam angin itu.

Pada ayat 11, kita menemukan bagaimana Allah menanggapi Eliya. Allah berfirman kepada Eliya untuk keluar dan berdiri di hadapan-Nya. Kemudian, Allah menunjukkan kekuatan-Nya melalui angin besar dan kuat yang mengguncang gunung dan menghancurkan batu-batu. Tetapi Allah tidak dalam angin itu, artinya Allah tidak dalam pencobaan dan kekacauan itu.

12 Setelah angin itu, terdapat gempa bumi. Tetapi TUHAN tidak dalam gempa bumi itu. 13 Setelah gempa bumi, terdapat api. Tetapi TUHAN tidak dalam api itu.

Pada ayat 12-13, kita menemukan bagaimana Allah menunjukkan kekuatan-Nya melalui gempa bumi dan api. Tetapi Allah tidak dalam gempa bumi dan api itu.

14 Lalu, setelah api, terdengar suara yang lembut dan lemah.

Pada ayat 14, kita menemukan bagaimana Allah menunjukkan kehadiran-Nya melalui suara yang lembut dan lemah. Suara ini sangat berbeda dengan angin, gempa bumi, dan api yang dahsyat itu.

15 Lalu, ketika Eliya mendengar suara itu, ia menutupi mukanya dengan jubahnya, karena ia mengenal suara TUHAN.

Pada ayat 15, kita menemukan bagaimana Eliya menanggapi kehadiran Allah. Ia menutupi mukanya dengan jubahnya karena ia mengenal suara TUHAN.

16 Lalu, TUHAN berfirman: "Apa yang kamu perbuat di sini, Eliya?"

Pada ayat 16, kita menemukan bagaimana Allah menanyakan kepada Eliya tentang apa yang ia lakukan di sana.

17 Ia menjawab: "Aku sangat kecewa, ya TUHAN, karena orang Israel telah meninggalkan perjanjian-Mu, merobohkan mezbah-Mu, dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang. Hanya aku seorang yang masih tinggal, dan mereka juga ingin membunuh aku."

Pada ayat 17, kita menemukan bagaimana Eliya menanggapi pert

Related Post