1 Petrus 5:5-11: Mengerti Kedudukan dan Kemuliaan sebagai Hamba Tuhan
Kedudukan Sebagai Hamba Tuhan
Dalam 1 Petrus 5:5-11, Rasul Petrus menulis tentang pentingnya mengerti kedudukan dan kemuliaan sebagai hamba Tuhan. Dalam ayat 5-7, Petrus menulis:
"Semua kamu, hendaklah kamu rendah hati satu sama lain, sebab Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, sehingga Dia dapat meninggikan kamu pada waktunya. Kirimkanlah kekhawatiranmu kepada-Nya, karena Ia yang mengasihani kamu."
Petrus mengingatkan kita untuk rendah hati dan tidak congkak. Kita harus mengaku bahwa kita tidak berdaya tanpa Tuhan dan memohon pertolongan-Nya. Kita tidak perlu takut atau khawatir tentang masa depan kita, karena Tuhan sudah menyiapkan sesuatu yang baik bagi kita.
Kemuliaan sebagai Hamba Tuhan
Dalam ayat 8-11, Petrus menulis tentang kemuliaan sebagai hamba Tuhan:
"Lawanmu, si penyihir, berjalan-jalan mencari siapa yang dapat ditelannya. Tetapi kamu, berpegang teguhlah pada imanmu, mengetahui bahwa saudara-saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, yang memanggil kamu kepada kemuliaan dan kehormatan Yesus Kristus, akan mengakhiri penderitaanmu dan akan memperlakukan kamu dengan baik, setelah kamu menderita untuk waktu yang singkat."
Petrus mengingatkan kita bahwa kita memiliki musuh yang kita hadapi, namun kita tidak perlu takut karena kita memiliki Allah yang kuat dan setia. Kita harus berpegang teguh pada iman kita dan mengetahui bahwa kita bersama dengan saudara-saudara seiman di seluruh dunia. Dalam menghadapi penderitaan, kita harus mempercayai bahwa Allah akan mengakhiri penderitaan kita dan akan memperlakukan kita dengan baik.
Kesimpulan
Dalam 1 Petrus 5:5-11, kita diperingatkan untuk mengerti kedudukan dan kemuliaan sebagai hamba Tuhan. Kita harus rendah hati dan tidak congkak, serta percaya bahwa Tuhan akan menolong kita dalam masa-masa sulit. kita juga diperingatkan untuk berpegang teguh pada iman kita dan mengetahui bahwa kita tidak sendiri dalam perjuangan kita. Dengan demikian, kita dapat menanggung penderitaan dengan penuh pengharapan dan percaya bahwa Allah akan mengakhiri penderitaan kita dan akan memperlakukan kita dengan baik.
