1 Oktober 1997: Hari Kesaktian Pancasila
Latar Belakang
Pada tanggal 1 Oktober 1997, Jakarta, Indonesia, menjadi saksi bisu atas peristiwa berdarah yang mengguncangkan negeri ini. Peristiwa tersebut dikenal sebagai "Peristiwa G30S PKI" atau "Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia". Peristiwa ini terjadi pada tanggal 30 September 1965, tetapi memiliki konsekuensi yang sangat besar pada tanggal 1 Oktober 1965.
Peristiwa G30S PKI
Pada malam tanggal 30 September 1965, ada sebuah gerakan yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung, yang dicurigai sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Mereka melakukan sebuah kudeta dengan membunuh enam jenderal TNI Angkatan Darat dan seorang perwira menengah. Mereka kemudian mengumumkan bahwa mereka telah membentuk "Dewan Revolusi" untuk menggantikan pemerintahan Presiden Soekarno.
Reaksi Soeharto dan Mayjen TNI Soeharto
Namun, pada tanggal 1 Oktober 1965, Mayjen TNI Soeharto, yang kemudian menjadi Presiden Indonesia, berhasil mengumpulkan pasukan TNI Angkatan Darat dan mengambil alih kekuasaan. Soeharto juga berhasil menangkap dan menghukum para pelaku Gerakan 30 September.
Penghormatan dan Peringatan
Sejak tahun 1982, tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Pada hari ini, masyarakat Indonesia mengenang para korban Gerakan 30 September dan menghormati jasa para pahlawan yang gugur dalam peristiwa tersebut. Pada hari ini, juga diadakan upacara bendera dan penghormatan kepada para korban.
Kesimpulan
Tanggal 1 Oktober 1997 memperingati 32 tahun sejak peristiwa berdarah Gerakan 30 September. Peristiwa ini mengguncangkan negeri ini dan memiliki konsekuensi yang sangat besar pada sejarah Indonesia. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini dilakukan untuk menghormati para korban dan mengenang perjuangan mereka dalam mempertahankan NKRI.