1 Masehi: Awal Era Baru
Latar Belakang
Pencarian untuk menentukan tahun pertama dalam era Masehi tidak terlepas dari upaya para ahli sejarah dan ilmuwan untuk memahami perjalanan waktu sejak lahirnya Yesus Kristus. Ada beberapa teori dan perdebatan mengenai tanggal pasti kelahiran Yesus, tetapi secara umum dianggap bahwa tahun 1 Masehi dimulai dari tahun kelahiran Yesus Kristus.
Tahun Kelahiran Yesus Kristus
Salah satu teori yang paling populer mengenai tahun kelahiran Yesus Kristus adalah tahun 4 SM. Teori ini didasarkan pada perhitungan astronomi yang dilakukan oleh ahli astronomi Jerman, Johannes Kepler, pada abad ke-17. Kepler menghitung bahwa konjungsi planet Jupiter dan Regulus terjadi pada tahun 6-7 SM, yang diyakini sebagai tanda kelahiran Yesus Kristus.
Perhitungan Dionysius Exiguus
Namun, perhitungan yang paling umum digunakan untuk menentukan tahun pertama Masehi adalah perhitungan yang dilakukan oleh Dionysius Exiguus, seorang biarawan Italia pada abad ke-6. Dionysius Exiguus menggunakan perhitungan berdasarkan tahun pemerintahan Kaisar Romawi, Augustus Caesar, untuk menentukan tahun pertama Masehi. Menurut perhitungan Dionysius, tahun 1 Masehi dimulai dari tahun 753 Ab Urbe Condita (AUC), atau tahun 1 SM.
Kekeliruan Perhitungan
Namun, perhitungan Dionysius Exiguus terbukti tidak akurat. Para ahli sejarah dan ilmuwan modern telah menemukan bahwa Dionysius Exiguus membuat kesalahan dalam perhitungannya, sehingga tahun pertama Masehi tidak sesuai dengan tahun sebenarnya. Kesalahan ini disebabkan oleh kesalahan dalam menghitung tahun pemerintahan Augustus Caesar.
Kesimpulan
Dalam keseluruhan, tahun 1 Masehi dimulai dari tahun kelahiran Yesus Kristus, yang diyakini oleh sebagian besar umat Kristen. Meskipun terdapat perdebatan dan kesalahan dalam perhitungan, tahun 1 Masehi telah menjadi awal era baru dalam kalender Masehi yang kita gunakan sampai sekarang.
