1 Korintus 11 24-27

3 min read Jun 10, 2024
1 Korintus 11 24-27

Refleksi atas Perjamuan Tuhan: 1 Korintus 11:24-27

Latar Belakang

Dalam 1 Korintus 11:24-27, Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat di Korintus terkait Perjamuan Tuhan. Bagian ini berisi peringatan dan pengajaran penting bagi orang percaya tentang pentingnya memahami dan menghormati sakramen Perjamuan Tuhan.

Kebenaran yang Perlu Diingat

Dalam Malam Itu

24 Dan sewaktu mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkan roti itu dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."

Dalam ayat ini, Yesus mengambil roti dan memecah-mecahkannya, lalu berkata bahwa itu adalah tubuh-Nya yang diserahkan bagi kita. Yesus sedang merujuk kepada peristiwa di mana Ia akan disalibkan dan mati bagi dosa kita.

Pengorbanan Yesus

25 Demikian juga, setelah mereka makan, Ia mengambil cangkir itu dan berkata: "Cangkir ini adalah perjanjian baru yang di dalam darah-Ku. Setiap kali kamu minum, perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."

Dalam ayat ini, Yesus mengambil cangkir dan berkata bahwa itu adalah perjanjian baru yang di dalam darah-Nya. Darah Yesus yang tertumpah adalah pengorbanan yang harus dilakukan untuk menebus dosa manusia.

Peringatan dan Pengajaran

26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cangkir ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Ayat ini memperingatkan kita bahwa setiap kali kita mengikuti Perjamuan Tuhan, kita sedang memberitakan kematian Yesus yang telah disalibkan bagi kita.

27 Oleh karena itu, barangsiapa yang makan dan minum dengan tidak menghormati tubuh Tuhan, ia akan berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.

Akhirnya, Paulus menulis bahwa kita harus menghormati sakramen Perjamuan Tuhan dan tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Kita harus memahami bahwa kita sedang mengambil bagian dalam pengorbanan Yesus Kristus yang telah disalibkan bagi kita.

Kesimpulan

Perjamuan Tuhan bukanlah sekadar ritual atau tradisi, tetapi perlambang dari pengorbanan Yesus Kristus yang telah disalibkan bagi kita. Kita harus memahami dan menghormati sakramen ini, serta mengingat pengorbanan Yesus yang telah dilakukan bagi kita.

Related Post


Featured Posts