Anak-anak Allah yang Tercinta
1 John 3:1-7
Ayat 1 Lihatlah, betapa besar kasih Bapa kita, bahwa kita disebut anak-anak Allah, dan kemudian kita memang adalah anak-anak Allah.
Dalam ayat ini, Rasul Yohanes menekankan pentingnya memahami kepemilikan kita sebagai anak-anak Allah. Kita tidak hanya disebut anak-anak Allah, tetapi kita memang adalah anak-anak Allah. Kita harus memahami bahwa kita memiliki status sebagai anak-anak Allah dan bahwa kita memiliki hak untuk memanggil Allah sebagai Bapa kita.
Ayat 2-3 Sekarang kita belum melihatnya, tetapi kita tahu bahwa kita akan sama seperti Dia, karena kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Dan setiap orang yang memiliki pengharapan itu menjadikan dirinya suci, sama seperti Dia yang suci.
Rasul Yohanes menjelaskan bahwa kita belum melihat Allah, tetapi kita tahu bahwa kita akan menjadi seperti Dia setelah kita melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Kita harus memiliki pengharapan akan kehidupan yang akan datang dan menjadikan diri kita suci, sama seperti Allah yang suci.
Ayat 4-5 Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar hukum juga, karena dosa adalah pelanggaran hukum. Dan kamu tahu bahwa Dia telah dikirim untuk menghapus dosa, dan tidak ada dosa dalam Dia.
Rasul Yohanes menjelaskan bahwa dosa adalah pelanggaran hukum dan bahwa Yesus telah dikirim untuk menghapus dosa kita. Kita harus memahami bahwa Yesus adalah Allah yang suci dan bahwa Dia tidak memiliki dosa.
Ayat 6-7 Setiap orang yang tetap berada di dalam Dia tidak berbuat dosa; setiap orang yang berbuat dosa tidak telah melihat Dia, dan tidak mengenal Dia. Anak-anakku, janganlah kita salah paham: barangsiapa melakukan kebenaran, adalah benar, sama seperti Dia adalah benar.
Rasul Yohanes menjelaskan bahwa setiap orang yang tetap berada di dalam Yesus tidak akan berbuat dosa. Kita harus mengerti bahwa melakukan kebenaran adalah tanda bahwa kita adalah anak-anak Allah yang sejati.
