1 025 mm: Ukuran Rel Kereta Api yang Umum
Apa itu 1 025 mm?
1 025 mm adalah ukuran rel kereta api yang umum digunakan di banyak negara, termasuk Indonesia. Ukuran ini juga dikenal sebagai ukuran rel sempit atau narrow gauge. Rel kereta api dengan ukuran ini memiliki jarak antar rel sebesar 1.025 meter atau 3 kaki 4,2 inci.
Sejarah Penggunaan
Penggunaan ukuran rel 1 025 mm diawali pada masa kolonial oleh Belanda di Indonesia. Pada saat itu, Belanda membangun jalur kereta api pertama di Indonesia dengan menggunakan ukuran rel sempit ini. Ukuran ini dipilih karena dianggap lebih sesuai untuk kondisi geografis Indonesia yang berbukit-bukit dan memiliki banyak sungai.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
- Biaya pembangunan yang lebih murah karena ukuran rel yang lebih sempit membutuhkan bahan material yang lebih sedikit.
- Lebih sesuai untuk jalur kereta api yang melalui daerah berbukit-bukit karena dapat menikung dengan radius yang lebih kecil.
- Lebih mudah untuk membangun jalur kereta api di daerah yang memiliki keterbatasan ruang.
Kekurangan:
- Kapasitas angkut yang lebih kecil karena ukuran rel yang sempit membatasi ukuran gerbong dan lokomotif.
- Kecepatan maksimum yang lebih rendah karena ukuran rel yang sempit mempengaruhi stabilitas kereta api.
Penggunaan di Indonesia
Di Indonesia, ukuran rel 1 025 mm masih banyak digunakan hingga saat ini. PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai operator kereta api nasional di Indonesia masih menggunakan ukuran rel ini untuk sebagian besar jalur kereta api di Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia mulai mengubah ukuran rel menjadi 1.435 mm yang lebih umum digunakan di dunia internasional.
Kesimpulan
Ukuran rel 1 025 mm memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Meskipun memiliki keterbatasan dalam hal kapasitas angkut dan kecepatan, ukuran rel ini masih banyak digunakan di Indonesia karena biaya pembangunan yang lebih murah dan kemampuan untuk menikung dengan radius yang lebih kecil.
