03 Oktober 1996

3 min read Jun 12, 2024
03 Oktober 1996

03 Oktober 1996: Hari yang Bersejarah

Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-1 Reformation Order

Pada tanggal 3 Oktober 1996, Presiden Soeharto mengeluarkan Dekret Presiden yang dikenal sebagai Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret). Dokumen ini mengubah jalannya sejarah Indonesia dan menjadi tonggak penting dalam perjalanan demokrasi di negeri ini.

Latar Belakang

Pada tahun 1965, terjadi peristiwa G30S PKI yang membuat keadaan politik di Indonesia sangat tidak stabil. Setelah itu, Soeharto yang ketika itu menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) bergerak cepat untuk mengambil alih kekuasaan. Pada tanggal 11 Maret 1966, Soeharto mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret yang memberinya kekuasaan penuh atas negeri ini.

Dekret Presiden

Dekret Presiden Supersemar mengubah konstitusi Indonesia dan memberikan kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif kepada Presiden. Dengan demikian, Soeharto memiliki kekuasaan mutlak atas negara ini. Dekret ini juga membuka jalan bagi Soeharto untuk menjadi Presiden Indonesia selama 32 tahun.

Dampak Dekret Presiden

Dekret Presiden Supersemar memiliki dampak yang signifikan terhadap politik dan ekonomi Indonesia. Soeharto berhasil mengembalikan stabilitas politik dan ekonomi Indonesia, tetapi ia juga menggunakannya untuk mempertahankan kekuasaan dan menekan oposisi.

Pada tahun 1998, tekanan politik dan ekonomi akhirnya membuat Soeharto mundur dari jabatan Presiden. Dekret Presiden Supersemar kemudian dihapus dan digantikan dengan Undang-Undang Dasar 1945.

Kesimpulan

Tanggal 3 Oktober 1996, atau 30 tahun setelah Dekret Presiden Supersemar dikeluarkan, menjadi hari yang bersejarah bagi Indonesia. Dekret ini membuka jalan bagi Soeharto untuk mempertahankan kekuasaan dan mengubah jalannya sejarah Indonesia. Hari ini, kita dapat melihat bahwa peristiwa tersebut masih memiliki dampak yang signifikan terhadap politik dan ekonomi Indonesia.

Related Post


Featured Posts